MENGENAL PUPUK HIJAU

Sering sekali kita mendengar istilah pupuk hijau. Namun, banyak diantara kita yang ternyata memiliki persepsi yang keliru terhadap pupuk hijau. Apa definisi pupuk hijau? Bagaimana peranan pupuk hijau sebagai pupuk? Bagaimana peranan pupuk hijau sebagai penutup tanah? Dan bagaimana peranan pupuk hijau sebagai Pohon pelindung? Pada artikel kali ini kami akan mengupas tentang definisi, peranan serta jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau. Sementara itu, untuk pembahasan masing-masing peran pupuk hijau akan kami bahas pada artikel lain.

Definisi pupuk hijau

Pupuk hijau merupakan pupuk yang terbuat dari jaringan tanaman hijau, atau dengan kata lain, pupuk hijau adalah pupuk yang memanfaatkan jaringan tanaman hidup. Dalam hal ini, untuk memanfaatkan pupuk hijau, berarti harus menyediakan sarana berupa tanaman hidup terutama yang bersifat tidak mengganggu terhadap kelangsungan hidup atau pertumbuhan dan perkembangan tanaman utama. Oleh karena itu, tidak semua jenis tanaman bisa dimanfaatkan sebagai pupuk hijau. Beberapa kriteria yang harus terpenuhi untuk memanfaatkan jenis tanaman tertentu sebagai pupuk hijau diantaranya adalah memiliki pertumbuhan yang cepat, memiliki perakaran yang dangkal dengan bagian atas tanaman rimbun atau sukulen, tanaman tersebut tahan terhadap kekeringan, dan mampu bertahan hidup jika ditanam di daerah yang miskin kandungan unsur hara.

Tanaman dengan laju pertumbuhan cepat dan pertumbuhan sukulen sangat baik digunakan untuk memperbaiki struktur tanah. Kandungan air dan kelembaban yang terdapat pada tanaman tersebut akan mempercepat penguraian oleh mikroba-mikroba dekomposer. Selain itu, jenis tanaman ini dapat berperan sebagai penutup tanah, sehingga mampu mengurangi penguapan atau menghambat kekeringan pada saat musim kemarau.

Peranan pupuk hijau




Secara umum, tujuan dari pemanfaatan pupuk hijau dalam budidaya pertanian dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu pemanfaatan pupuk hijau sebagai pupuk organik, pemanfaatan pupuk hijau sebagai tanaman penutup tanah, dan pemanfaatan pupuk hijau sebagai pohon pelindung.

Pemanfaatan pupuk hijau sebagai pupuk organik bertujuan untuk mengembalikan atau memperbaik struktur tanah dan memberikan tambahan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Dengan kembalinya kesuburan tanah diharapkan penyerapan unsur hara oleh akar tanaman lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan produktifitas tanaman budidaya dan meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Sementara itu, pemanfaatan pupuk hijau sebagai tanaman penutup tanah bertujuan untuk mengurangi penguapan air dalam tanah pada saat musim kemarau dan mengurangi terjadinya pengikisan lapisan tanah atas pada lahan pertanian, terutama saat musim hujan.

Selain itu, pemanfaatan pupuk hijau sebagai tanaman penutup tanah juga bertujuan untuk mengurangi laju pertumbuhan gulma atau tanaman pengganggu di sekitar areal penanaman tanaman budidaya. Sedangkan pemanfaatan pupuk hijau sebagai pohon pelindung tertutama bertujuan untuk mengurangi erosi tanah, penahan tiupan angin, agar angin yang masuk ke areal budidaya tidak begitu besar, menekan intensitas sinar matahari yang masuk areal pertanaman, terutama saat musim kemarau dan terik sinar matahari tinggi. Fungsi lain dari pemanfaatan pupuk hijau sebagai pohon pelindung adalah untuk menaikkan kandungan unsur hara pada lapisan tanah atas yang tercuci air hujan. Hal ini disebabkan perakaran pupuk hijau yang digunakan sebagai pohon pelindung sangat dalam, sehingga mampu menaikkan unsur hara yang terdapat pada lapisan tanah bawah ke lapisan tanah atas.

Jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai pupuk hijau

Berdasarkan karakter dan sifatnya, jenis tanaman yang paling cocok digunakan sebagai pupuk hijau adalah tanaman leguminosae. Oleh karena itu, jenis tanaman leguminosae biasanya banyak dimanfaatkan oleh para pembudidaya, terutama di perkebunan-perkebunan. Penggunaan tanaman leguminosae sebagai pupuk hijau didasarkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya adalah tanaman leguminosae mampu mengikat nitrogen bebas di udara sehingga tersedia dalam tanah. Hal ini disebabkan tanaman leguminosae bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp. Secara umum, tanaman leguminosae juga mampu meningkatkan aktivitas mikroorganisme dalam tanah, sehingga akan mempercepat perbaikan struktur tanah supaya menjadi gembur. Pertimbangan lain adalah, tanaman leguminosae dapat bekerja sebagai pelindung erosi tanah.

ARTIKEL POPULER