HAMA PENGGOROK DAUN (Liriomyza huidobrensis)

Hama Penggorok Daun (Liriomyza huidobrensis) – Hama ini dikenal juga dengan sebutan leaf miner, merupakan spesies lalat dari genus Liriomyza dan keluarga Agromyzidae. Lalat ini menyerang daun tanaman dengan cara meletakkan telur di bagian epidermis daun. Setelah telur menetas dan berubah menjadi larva, akan menggorok dan masuk ke dalam jaringan mesofil daun. Sehingga jaringan daun menjadi kosong, dan menampakkan bercak berwarna putih atau keperakan di atas permukaan daun.

Klasifikasi Hama Penggorok Daun (Liriomyza huidobrensis)

Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Diptera
Family : Agromyzidae
Genus : Liriomyza
Spesies : Liriomyza huidobrensis

Sekilas Tentang Hama Penggorok Daun (Liriomyza huidobrensis)

Lalat Liriomyza huidobrensis bertubuh kecil, mungil, dengan panjang antara 1-4 mm. Konon, lalat penggorok daun ini berasal dari daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Selain menyerang daun, lalat ini juga menyerang batang muda dan buah, seperti pada kacang polong.


Gejala Serangan Hama Penggorok Daun (Liriomyza huidobrensis)




Hama ini bersifat polifag dan biasa menyerang tanaman sawi, seledri, cabai paprika, camellia, cabai, mawar, bawang daun, kentang, tomat, dan huidobrensis. Gejala serangan lalat penggorok daun ini ditunjukkan dengan adanya guratan berwarna putih atau perak dengan pola acak tak beraturan menyerupai di permukaan daun. Serangan berat akan mengakibatkan daun mengering dan tidak mampu mengeluarkan tunas baru.

Serangan diawali dengan lalat betina meletakkan sejumlah telur melalui ovipositornya, kurang lebih 50-300 butir, pada bagian epidermis daun. Setelah menetas, larva akan menggerogoti jaringan mesofil daun, sehingga jaringan tersebut menjadi terbuka atau terluka. Luka pada jaringan mesofil ini berpotensi menimbulkan serangan penyakit sekunder, terutama disebabkan oleh infeksi fungi maupun bakteri, sehingga daun akan membusuk. Sementara lalat dewasa akan menghisap cairan tanaman hingga tanaman mengering dan tidak mampu lagi mengeluarkan tunas baru.

Waktu Terjadinya Serangan Hama Penggorok Daun (Liriomyza huidobrensis)

Lalat ini akan berkembang baik pada saat cuaca panas dan kelembaban rendah. Pada suhu 25-32°C dengan kelembaban udara rendah, lalat dewasa akan terangsang untuk kawin dan menghasilkan keturunan baru. Sehingga pada suhu yang demikian, berpotensi terjadi serangan berat lalat penggorok daun Liriomyza huidobrensis, dengan tingkat kerugian yang dialami oleh petani sangat tinggi.

Pemupukan dengan nitrogen tinggi akan merangsang terjadinya serangan Hama Penggorok Daun (Liriomyza huidobrensis). Memang, salah satu hal yang mempengaruhi tingkat serangan hama atau penyakit adalah faktor abiotik, salah satunya adalah pemupukan tidak berimbang. Oleh karena itu, penggunaan pupuk berimbang dan terukur selama proses budidaya lebih disarankan, sebagai salah satu upaya menanggulangi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Siklus Hidup Liriomyza huidobrensis

Siklus hidup Liriomyza huidobrensis pada tanaman kentang berlangsung selama 22-25 hari. Telur yang diletakkan pada bagian epidermis akan menetas setelah 2-4 hari. Stadium larva berlangsung selama 6-12 hari dan terdiri dari tiga instar. Larva instar kedua dan ketiga merupakan larva yang paling besar menimbulkan kerusakan. Pada fase berikutnya, larva akan berubah menjadi pupa, yang bersembunyi di dalam tanah atau di antara daun. Setelah delapan hari, stadium pupa selesai dan berubah menjadi lalat dewasa.

Pengendalian Hama Penggorok Daun (Liriomyza huidobrensis)

Yang perlu diperhatikan dalam melakukan upaya pengendalian terhadap lalat Liriomyza huidobrensis adalah tingkat resistensi yang cukup tinggi terhadap aplikasi suatu jenis pestisida tertentu. Oleh karena itu, hindari penggunaan pestisida tunggal selama proses budidaya.

Pengendalian Kultur Teknis

Pengendalian ini menitik beratkan pada teknologi dan pola budidaya yang dilakukan oleh petani. Lakukan pembersihan lahan dari gulma atau tanaman pengganggu secara berkala. Selain itu, jangan menanam komoditas yang rentan terhadap serangan lalat Liriomyza huidobrensis secara berturut-turut dalam kurun waktu lama. Dengan kata lain, penggiliran tanaman merupakan solusi efektif.

Pengendalian Mekanis

Gunakan perangkap kuning, yang terbuat dari papan atau plastik lembaran berukuran 15 x 15 cm. Oleskankan perekat, atau vaselin, atau oli, atau minyak goreng pada perangkap tersebut. Seperti halnya serangga lain, lalat penggorok daun ini juga tertarik dengan warna kuning. Dengan memasang perangkap sebanyak 100 buah per hektar, sudah mampu menekan serangan hingga 50%.

Pengendalian Biologis

Upaya pengendalian ini menitikberatkan pada pemanfaatan musuh alami Liriomyza huidobrensis. Salah satu parasitoid yang cukup efektif untuk mengendalikan hama ini adalah Hemiptarsenus varicorni H. varicornis (Hymenoptera : Eulophidae). Parasitoid ini banyak ditemukan di arela pertanaman kentang. Selain itu, dapat juga dengan memanfaatkan parasitoid dari keluarga tawon Braconidae, Pteromalidae, dan Eulopidae.

Pengendalian Kimiawi

Menurut beberapa penelitian yang dilakukan para ahli, diduga, lalat Liriomyza huidobrensis sudah resisten terhadap beberapa pestisida terutama dari golongan hidroklorin, organofosfat, karbamat, dan piretroid. Terlepas dari benar tidaknya penelitian tersebut, ada baiknya untuk tidak menggunakan pestisida dari golongan di atas. Beberapa jenis insektisida yang bisa digunakan untuk mengendalikan Liriomyza huidobrensis antara lain, siromazin, abamektin, atau klorfenapir. Gunakan insektisida tersebut secara berseling. Dosis dan konsentrasi sesuai pada kemasan.

Demikian informasi termaik yang dapat kami sajikan, semoga artikel Hama Penggorok Daun (Liriomyza huidobrensis), bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terima kasih atas kunjungannya, salam Tanijogonegoro.

ARTIKEL POPULER