PEMANFAATAN PUPUK HIJAU SEBAGAI POHON PELINDUNG

Pupuk hijau sebagai pohon pelindung banyak diterapkan pada perkebunan-perkebunan yang tanaman utamanya membutuhkan perlindungan dari pohon pelindung tersebut, baik dalam bentuk naungan maupun perlindungan dari terpaan angin. Pemanfaatan pupuk hijau memiliki tujuan yang berbeda-beda. Pertimbangan yang biasanya digunakan untuk menerapkan pohon pelindung antara lain, ketinggian lokasi perkebunan, kemiringan lahan, arah sinar matahari, dan tingkat kekencangan hembusan angin. Beberapa perkebuanan yang sering menerapkan pupuk hijau sebagai pohon pelindung antara lain perkebunan kopi, perkebunan teh, dan perkebunan panili.

Berikut ini adalah beberapa contoh tujuan pemanfaatan pupuk hijau:

Jika perkebunan dilakukan di daerah berketinggian di bawah 300 mdpl, tujuan penanaman pohon pelindung ini adalah untuk mengurangi teriknya sinar matahari dan memperbaiki struktur tanah. Sementara itu, jika perkebunan dilakukan di daerah berketinggian antara 800-1000 mdpl biasanya memiliki tujuan utama untuk mencegah erosi pada lapisan tanah atas dan mengurangi intensitas sinar matahari. Sedangkan perkebunan yang dilakukan di daerah berketinggian di atas 1200 mdpl, memiliki tujuan untuk mengurangi tinggkat kekeringan pada saat musim kemarau serta mencegah erosi yang lebih besar.

Peran dan fungsi pupuk hijau sebagai pohon pelindung




Pada kenyataannya di lapangan, peran dan fungsi pupuk hijau sebagai pohon pelindung sangat banyak, tetapi secara garis besar peran dan fungsi tersebut diantaranya adalah:
  1. Pada musim kemarau dapat mengurangi intensitas sinar matahari yang sangat tinggi, sehingga dapat menjaga kestabilan kelembaban dan suhu di sekitar areal pertanaman.
  2. Mencegah erosi dan pencucian unsur hara oleh air hujan.
  3. Melindungi tanaman dari hempasan angin yang kencang
  4. Daun-daun yang gugur berperan sebagai bahan organik yang dapat memperbaiki kesuburan dan struktur tanah.
  5. Bila menggunakan tanaman pelindung dari famili leguminosae dapat menambah unsur nitrogen dalam tanah, hal ini disebabkan tanaman leguminosae merupakan jenis tanaman yang mampu bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sehingga dapat mengikat nitrogen bebas di udara kemudian dilepaskan di dalam tanah.
  6. Perakaran yang dalam pada pohon pelindung dapat menyerap unsur hara di lapisan tanah bawah, kemudian melepaskan hara tersebut dalam bentuk bahan organik.
  7. Pohon yang daunnya lebat dapat menekan pertumbuhan gulma atau tanaman pengganggu.

Bila musim hujan dan kelembaban areal pertanaman terlalu tinggi, maka harus dilakukan pemangkasan terhadap pohon pelindung. Selain itu, pohon pelindung juga perlu dijaga dari serangan hama penyakit, misalnya penggerek batang, agar tidak menular ke tanaman utama.

Jenis tanaman pupuk hijau yang biasa digunakan sebagai pohon pelindung

Tanaman leguminosae yang biasa digunakan sebagai pohon pelindung adalah Dadap (Erythrina subumbrans). Kelebihan pohon dadap (Erythrina subumbrans) sebagai tanaman pelindung adalah layaknya keluarga leguminosae lain, tanaman ini juga bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium. Namun, pohon dadap (Erythrina subumbrans) juga memiliki kelamahan, antara lain mudah terserang hama penggerek batang dan mudah menggugurkan daun saat musim kemarau, saat dimana tanaman utama sebetulnya membutuhkan naungan.

Tanaman lain yang juga biasa digunakan sebagai pohon pelindung adalah sengon laut (Albizzia falcata). Namun tanaman ini juga mudah terserang hama penggerek polong dan juga mudah patah saat diterpa angin kencang. Selain itu tanaman ini juga tidak cepat tumbuh, biasanya sekitar 2-4 tahun ditanam sebelum penanaman tanaman utama. Waktu yang sangat lama untuk memanfaatkannya sebagai tanaman pelindung. Sehingga pemanfaatan pohon ini sekarang mulai banyak ditinggalkan.

Salah satu jenis tanaman pohon pelindung yang kini sedang ngetren adalah lamtoro atau petai cina (Leucaena Glauca). Pohon ini memiliki kayu yang sangat keras, sehingga tidak mudah patah, dan cukup tahan terhadap serangan penggerek batang. Selain itu, daun pohon lamtoro juga mudah terurai, sehingga sangat baik untuk menambah bahan organik dan kesuburan tanah.

ARTIKEL POPULER