PUPUK UREA

Pupuk Urea adalah pupuk anorganik tunggal berkandungan unsur N (nitogen) tinggi. Pupuk anorganik adalah pupuk buatan pabrik, dibuat dari bahan-bahan kimia berkadar hara tinggi. Jadi pupuk urea merupakan pupuk sintetis dari senyawa anorganik yang diproduksi oleh pabrik menggunakan bahan-bahan kimia berkadar hara nitrogen (N) tinggi.

Pupuk ini termasuk salah salah satu jenis pupuk higroskopis terutama bentuk prill sehingga lebih mudah menguap di udara. Bahkan pada kelembaban 73%, urea sudah dapat menarik uap air dari udara sehingga mudah larut dalam air serta mudah diserap oleh tanaman. Penyimpanannya juga harus lebih hati-hati dibandingkan dengan pupuk lain. Simpan di tempat kering tertutup rapat agar lebih tahan lama serta tidak mudah menguap. Urea lebih mudah berubah menjadi amoniak dan karbondioksida di dalam tanah. Selain itu juga mudah terbakar oleh sinar matahari. Untuk menghindari penguapan tinggi pemakaian pupuk ini sebenarnya lebih efektif jika disemprotkan melalui daun namun penggunaannya harus hati-hati. Pemberian berlebih tanpa dosis dapat menyebabkan daun tanaman terbakar (hangus), untuk itu saat melakukan penyemprotan hendaknya menggunakan bentuk tetesan besar (tidak telalu mengkabut).

Kandungan

Urea merupakan salah satu jenis pupuk nitrogen tunggal. Kandungan nitrogennya dapat mencapai 46%, maksudnya setiap 100 kg urea mengandung unsur N sebanyak 46 kg. Pupuk ini terbuat dari gas asam arang dan gas amoniak, persenyawaan keduanya itulah menghasilkan pupuk berkandungan nitrogen sebanyak 46%.

Manfaat




Manfaat pupuk nitrogen bagi tumbuhan sangat besar, karena unsur nitrogen berperan penting terhadap pertumbuhan tanaman. Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen tidak dapat tumbuh dengan optimal sehingga proses pertumbuhan akan terhambat. Jika pertumbuhan tanaman terhambat sudah pasti akan menghambat proses pembungaan maupun pembuahan juga (proses reproduksi). Produksi bunga kurang optimal akan berakibat pada produksi buahnya juga, akhirnya produk pertanian yang dihasilkan sangat rendah atau bahkan tidak mampu menghasilkan buah sama sekali. Dalam hal ini menjadikan tingkat urgensi pupuk nitrogen bagi tanaman sangat tinggi. Di samping fase pertumbuhan (fase vegetatif), unsur nitrogen juga diperlukan saat fase generatif (pembuahan) bersama unsur lainnya seperti unsur makro P (fosfor) dan K (kalium), meskipun kebutuhannya tidak sebanyak pada fase vegetatif. Jadi unsur nitrogen (N) mutlak diperlukan selama berlangsungnya proses pertumbuhan tanaman. Tanaman dengan pertumbuhan defisiensi unsur nitrogen membutuhkan tambahan pupuk berkandungan nitrogen tinggi sehingga penambahan urea dapat digunakan untuk memenuhi kekurangan tersebut. Jadi, manfaat urea sebagai pupuk nitrogen bagi tanaman adalah untuk melangsungkan proses pertumbuhan di semua fase. Sebenarnya masih banyak jenis pupuk nitrogen yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tanaman, seperti misalnya Amonium Sulfat, pupuk ZA (Zwavelzure Amoniak), chilisalpeter, ASN (Amonium Sulfat Nitrat), amoniumnitrat, amoniumklorida, dll. Namun hingga saat ini urea merupakan salah satu jenis pupuk berkandungan nitrogen paling tinggi dibandingkan jenis pupuk lainnya.

Secara kasat mata, pemberian urea pada tanaman menunjukkan pertumbuhan dengan ciri-ciri tanaman subur, kokoh, warna daun hijau segar kaya akan pigmen berwarna hijau (klorofil). Selain itu manfaat urea juga menambah kandungan protein tanaman.

Defisiensi Unsur Nitrogen

Daun memucat, warna hijau daun memudar berwarna kekuning-kuningan, jaringan daun mati kemudian mengering berwarna merah kecoklatan, pertumbuhan tanaman lambat akhirnya mengerdil merupakan ciri-ciri gejala defisiensi unsur nitrogen. Selain itu, gejala lainnya juga ditandai adanya pembentukan buah tidak sempurna saat terjadi pembuahan (fase generatif), serta masak sebelum waktunya.

Fungsi

Fungsi utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan nitrogen tanaman. Seperti telah diuraikan di atas, manfaat nitrogen sangat besar untuk melangsungkan proses pertumbuhan tanaman, dalam hal ini adalah nitrogen yang terkandung dalam urea.

Jenis

Berdasarkan bentuknya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu urea prill dan nonprill. Urea prill lebih banyak dikenal oleh masyarakat dibandingkan nonprill.
Urea Prill. Bentuk urea prill adalah berupa butiran kecil serta halus. Urea prill bersifat higroskopis (mudah menyerap air di udara), berwarna putih maupun berwarna merah muda (pink). Penggunaan urea prill dapat ditebar langsung ke tanah atau dilarutkan terlebih dahulu menggunakan air. Selain itu urea prill juga mudah ditemui di kio-kios pertanian terdekat. Namun, karena memiliki sifat higoskopis, pupuk ini harus disimpan di tempat kering serta tertutup rapat agar tidak mudah menguap. Jika pupuk ini sudah mencair karena penguapan berarti pupuk tersebut sudah rusak sehingga kandungan utamanya nitrogen sudah terlepas sehingga pupuk sudah tidak dapat dimanfaatkan untuk melakukan pemupukan. Selain itu, karena bentuknya kecil memudahkan pupuk ini mengalami pelarutan, penguapan, maupun pencucian oleh air hujan dibandingkan dengan jenis lain.
Urea Nonprill. Urea nonprill terdiri dari berbagai macam, antara lain urea tablet, urea ball fertilizer, urea super granule (USG), serta urea briket. Urea Tablet adalah urea prill yang sudah mengalami proses pengempaan bertekanan tinggi sehingga berubah menjadi bentuk tablet. Setelah urea prill berubah menjadi urea tablet, memiliki efisiensi penggunaan hingga dua kali lipat dibandingkan ketika masih berbentuk prill, baik efisiensi tenaga kerja maupun efisiensi biaya pemupukan. Pemakaian urea tablet langsung diserap oleh tanaman utama karena pupuk berada di bawah permukaan tanah sehingga menghambat pertumbuhan gulma. Dengan demikian akan meningkatkan produktifitas tanaman. Urea Ball Fertilizer merupakan urea berbentuk bola-bola kecil. Urea ball fertilizer memiliki respon tinggi terhadap tanaman, unsur nitrogennya terlepas secara lambat (slow) kemudian diikat kuat oleh partikel tanah yang nantinya akan terserap oleh akar tanaman. Pupuk jenis ini lebih cocok untuk pemupukan susulan. Urea Super Granule (USG) merupakan pupuk yang memiliki kemiripan dengan urea prill, namun berukuran lebih besar sehingga penguapannya lebih lambat dibandingkan dengan bentuk prill. Urea Briket berbentuk cakram pipih, lengket, bersifat rapuh serta mudah pecah. Urea briket merupakan proses lanjut dari urea prill yang dipadatkan serta merupakan penyempurnaan dari urea super granule (USG).

Urea nonprill kurang familiar di kalangan petani dikarenakan harga di pasaran lebih mahal daripada urea prill sehingga petani lebih memilih bentuk prill sebagai upaya penekanan biaya produksi meskipun sebetulnya penggunaan urea nonprill untuk pemupukan lebih efisien.

Produsen Pupuk Urea

Di Indonesia, atas kepedulian pemerintah akan pentingnya kebutuhan urea bagi tanaman kemudian menjadikan pupuk ini sebagai pupuk bersubsidi serta menunjuk PT Pusri Palembang (Pupuk Sriwijaya), PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, Tbk, PT Pupuk Iskandar Muda dan PT Petrokimia Gresik sebagai produsen untuk memenuhi kebutuhan petani.

Komposisi

Nama lain dari urea adalah carbamide, carbamide resin, isourea, carbonyl diamide, carbonyldiamine. Namun, di kawasan Eopa lebih dikenal dengan nama carbamide. Urea terbuat dari gas amoniak maupun gas asam arang, persenyawaan dari keduanya menghasilkan pupuk berkandungan unsur nitrogen (N) sebesar 46%. Selain unsur N, unsur penyusun urea adalah karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen (H) dengan rumus NH2 CONH2 atau (NH2)2CO atau CON2H4.
Urea yang banyak dikenal oleh petani berbentuk prill berupa butir-butir kristal, berwarna putih maupun merah muda (pink). Urea pink bersubsidi, diproduksi dengan tujuan mengamankan serta menghindari penyalahgunaan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk penyaluran pupuk bersubsidi, sedangkan urea putih diproduksi untuk nonsubsidi. Komposisi urea bersubsidi adalah mengandung unsur hara N sebesar 46%, moisture 0,5%, kadar biuret 1%, ukuran 1-3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill.

Harga

Harga pupuk urea bersubsidi menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 69/Permentan/SR.130/11/2012 Tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp. 1800 per kg, kemasan 50 kg. Sehingga harga persaknya (50 kg) sebesar Rp. 90.000,-

Distributor

Jika Anda ingin mengetahui distributor resmi, Anda dapat mengunjungi website PT Pusri Palembang (Pupuk Sriwijaya) dengan alamat di bawah ini :
http://www.pusri.co.id/ina/distributor-alamat/

ARTIKEL POPULER