SEGMEN PASAR PONSEL DUAL SIM JADI TARGET PARA VENDOR

Kecenderungan sebagian besar pengguna ponsel di Indonesia yang memiliki nomor lebih dari satu telah menciptakan peluang pasar yang cukup besar bagi ponsel-ponsel dual SIM. Hal ini membuat para vendor mulai memburu pangsa pasar ponsel dual SIM tersebut. Beberapa vendor papan atas, seperti Nokia, Samsung, Sony, maupun LG kini terlihat begitu agresif dalam inovasi-inovasi ponsel dual SIM.

Merebaknya operator seluler ikut memberi andil pada pasar ponsel dual SIM

Merebaknya operator seluler di negara kita baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pola komunikasi masyarakat yang cenderung untuk memilih dan mengoptimalkan layanan operator seluler. Dengan kecenderungan ini, maka pengguna ponsel akan lebih memilih untuk memiliki beberapa kartu atau nomor sehingga dapat memanfaatkan beberapa layanan komunikasi sekaligus. Dengan demikian, hal ini akan membuka celah atau peluang pasar segmentasi bagi ponsel dual SIM

Vendor menyambut dengan peluncuran ponsel dual SIM spesifikasi canggih dan harga kompetitif

Animo masyarakat yang cukup besar terhadap ponsel dual SIM ini disambut baik oleh vendor-vendor ponsel, terbukti dengan makin banyaknya pasar segmented ini dibanjiri oleh produk-produk ponsel dual SIM yang ditawarkan dengan spesifikasi canggih, inovatif, dan harga kompetitif. Hingga pertengahan tahun ini, Nokia sebagai salah satu vendor ponsel papan atas, telah merilis beberapa seri ponsel dual SIM yang disertai dengan fitur-fitur menarik. Tentu saja fenomena ini juga menjadi keuntungan di pihak konsumen yang bisa menjatuhkan pilihan pada produk-produk yang dinilai memiliki nilai plus paling tinggi. Membanjirnya produk ponsel dual SIM yang dikeluarkan oleh vendor papan atas dengan segudang fitur yang menyertainya serta dibanderol dengan harga yang relatif terjangkau akan semakin menarik minat masyarakat. Dengan demikian, akan terjadi sebuah keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Besarnya peluang pasar untuk ponsel dual SIM ini akan menjadi peluang yang besar bagi para vendor untuk mendongkrak keuntungan perusahaan.

Perebutan segmen pasar ponsel dual SIM




Nokia mencoba untuk menggebrak segmen dual SIM dengan meluncurkan inovasi terbaru, kombinasi touchscreen dengan dual SIM card. Strategi ini diharapkan mampu menggerus para pesaingnya untuk berebut pangsa pasar menengah ke bawah. Peluncuran Nokia Asha dengan banderol harga yang terjangkau dan beberapa fitur menarik di dalamnya akan menjadi ancaman serius, terutama bagi vendor lokal. Tak mau ketinggalan, Samsung juga tak kalah agresif untuk mencoba membidik peluang segmen pasar ini. Dengan meluncurkan beberapa produk ponsel dual SIM yang diperkaya dengan berbagai fitur kelas wahid, diperkirakan samsung akan menjadi sebuah ancaman yang besar. Samsung Champ Neo Duos yang dibanderol dengan harga di bawah satu jutaan, diprediksi bakal menguasai pangsa pasar menengah ke bawah. Tak tanggung-tanggung, Samsung bahkan telah melakukan overlaping dengan meluncurkan ponsel kelas wahid berharga premium yang dijejali dengan fasilitas dual SIM. Dua produk kelas wahidnya Samsung Galaxy Grand dan Galaxy Mega 5.8 merupakan smartphone yang didesain dengan fasilitas dual SIM. Vendor terkemuka lain yang ikut meramaikan persaingan di segmen ini adalah LG. Dalam meramaikan persaingan tersebut, LG bahkan langsung meluncurkan beberapa seri yang spontan membanjiri pasaran. Melalui beberapa produk unggulannya, antara lain LG Optimus L3 II Dual SIM, LG Optimus L5 II Dual SIM, dan LG Optimus L7 II Dual SIM, LG langsung menggeber dalam kancah persaingan. Ikut berinovasi dalam kancah ini adalah Sony, dengan melepaskan produk unggulan untuk kelas ponsel murah meriah, Xperia E Dual. Produk baru Sony Mobile ini turut memeriahkan ponsel dengan banderol di bawah duajutaan. Bukan hanya empat vendor di atas yang bersaing memperebutkan pangsa pasar ponsel dual SIM, beberapa vendor brended lain juga ikut dalam khasanah persaingan ini. Sebut saja Acer, dengan Liquid E2 dan Liquid Z110. Kemudian Lenovo dengan seri keluaran Lenovo A800 dan A690 dengan harga di bawah duajutaan. HTC pun tak mau kalah dengan meluncurkan seri HTC Desire One SC dengan basis GSM-CDMA dengan banderol harga di bawah tigajutaan.

Lantas, bagaimana peluang vendor lokal untuk bersaing dengan vendor-vendor kelas wahid tersebut? Bagaimanapun kita akan berharap bahwa vendor lokal tetap bertahan di bawah tekanan vendor kelas atas. Dengan demikian persaingan dalam segmen pasar ponsel dual SIM akan semakin ramai, dan sebagai konsumen kita berpeluang untuk memilih produk yang paling berkualitas dengan harga murah. Salam.

ARTIKEL POPULER