MEMBUAT BIBIT DURIAN

Membuat Bibit Durian – Perbanyakan bibit durian dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah perbanyakan menggunakan teknik sambung (grafting), okulasi (budding), dan teknik penyusuan. Ketiga teknik perbanyakan tanaman tersebut merupakan cara paling cocok untuk menghasilkan bibit durian berkualitas unggul.

Teknik Menyambung (Grafting) Pada Durian

Persiapan batang bawah

Batang bawah berfungsi sebagai penyerap makanan dari dalam tanah, sehingga membutuhkan tanaman berakar dalam. Fungsi lain batang bawah adalah menopang pertumbuhan tanaman, sehingga membutuhkan tanaman kuat. Selain itu, batang bawah juga harus mampu memberikan suplai makanan untuk batang atasnya sehingga tidak mengurangi kualitas dan kuantitas buah.
Langkah-langkah mempersiapkan batang bawah
  1. Biji dipilih dari tanaman yang memiliki daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan. Pilihlah biji bernas, tidak kempes, besar, dan bentuk fisik baik.
  2. Diamkan biji selama satu minggu, kemudian rendam dengan larutan hormon tumbuhan jenis auksin + sitokinin selama 4 jam menjelang ditanam.
  3. Tanam biji di media dalam polibag berukuran diameter 20 cm, tinggi 25 cm. Media tanam berupa campuran tanah dan Pupuk Organik dengan perbandingan 1:1. Tambahkan pupuk NPK ke dalam media kurang lebih sendok makan.
  4. Lakukan perawatan secara rutin, terutama penyiraman tanaman agar tidak kekeringan. Hama penyakit juga harus dikendalikan, meskipun daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit tinggi.
  5. Setelah tumbuh, bibit siap dilakukan penyambungan setelah mencapai ukuran 15-20 cm.

Persiapan batang atas




Batang atas disebut juga dengan istilah scion atau entres, yaitu bagian atas tanaman sambungan berpotensi menghasilkan buah berkualitas unggul. Oleh karena itu, batang atas harus dipilih dari tanaman yang memiliki kualitas buah unggul, baik rasa, ketebalan daging buah, aroma, maupun kuantitas buah. Batang atas dipilih dari pohon induk unggul, berasal dari cabang sehat, serta tidak terserang hama penyakit.
Langkah-langkah menyiapkan batang atas
  1. Pilih pohon berkualitas buah unggul, kemudian cari cabang atau bagian tanaman sehat berkururan sama dengan ukuran batan bawah, serta memiliki percabangan 2-4 arah dan memiliki tunas baru.
  2. Potong cabang calon batang atas, kemudian segera ditempelkan dengan bibit batang bawah. Jangan menyimpan terlalu lama agar tanaman tidak layu.

Teknik penyambungan bibit durian

Bagian atas batang bawah dipotong miring sehingga bentuknya meruncing atau bisa juga membuat potongan berbentuk huruf ‘V’. Sesuaikan potongan batang atas dengan bentuk porongan batang bawah, kemudian tempelkan dengan batang bawah. Ikat dengan tali lunak, misalnya menggunakan isolatip pipa. Letakkan bibit sambungan di tempat teduh selama beberapa hari agar tanaman tidak mengalami dehidrasi. Lakukan penyiraman secara rutin, tetapi jangan sampai kelebihan air.

Teknik Okulasi Pada Durian

Okulasi merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan penggabungan dua jenis tanaman menggunakan mata tunas sebagai batang atasnya. Tujuan okulasi adalah menghasilkan bibit tanaman unggul baik kualitas maupun kuantitas produksinya.

Persiapan batang bawah

Secara teknis, persiapan batang bawah untuk bibit okulasi tidak beda jauh dengan bibit sambung (grafting), baik kriteria maupun cara penyemaiannya. Hanya saja ukuran tanaman untuk bibit okulasi lebih besar dibanding dengan bibit sambung (grafting). Bibit siap dilakukan okulasi jika sudah berukuran tinggi minimal 50 cm.

Persiapan batang atas

Kriteria tanaman calon batang atas pada bibit okulasi juga tidak beda jauh dengan tanaman untuk bibit sambung (grafting). Perbedaannya hanya terletak pada penggunaan bagian tanaman. Jika pada teknik sambung menggunakan cabang atau pucuk tanaman, maka pada teknik okulasi membutuhkan mata tunas sebagai calon batang atasnya. Berikut ini cara memilih tunas untuk bibit okulasi:
  1. Pilihlah mata tunas dari cabang tidak terlalu tua dan terlalu muda, atau masih setengah berkayu, biasanya memiliki warna kulit cokelat muda, agak kehijauan atau keabu-abuan.
  2. Sebelum diambil mata tunasnya, sebaiknya daun pada cabang terpilih dirontok terlebih dahulu dua minggu sebelum pengambilan mata tunas.
  3. Mata tunas diambil dengan menyayat kulit kayu cabang terpilih. Jika bagian dalamnya tampak berair, menandakan bahwa kambiumnya masih aktif. Hal ini akan mempercepat interaksi dengan batang bawah setelah dilakukan penempelan.

Cara Okulasi Bibit Durian

  1. Ambil bibit batang bawah, cari mata tunas yang berjarak 20 cm dari permukaan media. Sayat secara melintang kulit batang bawah tersebut kurang lebih 1 cm di atas mata tunas.
  2. Tarik dan kupas sayatan kulit batang bawah sepanjang 3 cm kearah bawah. Potong tepat pada mata tunasnya, sehingga sayatan kulit tersisa kurang lebih 2/3 bagian.
  3. Sayat mata tunas calon batang secara melintang, kurang lebih 1 cm di atas mata tunas. Tarik dan kupas ke arah bawah kurang lebih sepanjang 3 cm. Perlu diperhatikan, bahwa kambium harus ikut terbawa, jika tidak, okulasi dipastikan gagal.
  4. Tempelkan sayatan mata tunas batang atas ke sayatan batang bawah. Ikat tempelan mata tunas tersebut melingkari batang bawah.
  5. Lindungi mata tunas tersebut dengan kantong plastik bening selama kurang lebih satu minggu. Letakkan ditempat teduh tidak terkena sinar matahari langsung selama beberapa hari hingga mata tunas terlihat hijau.
  6. Jika setelah dua minggu perisai mata tunas berwarna hijau, berarti okulasi berhasil. Tatapi jika berwarna cokelat, maka okulasi dipastikan gagal.

Teknik Penyusuan Pada Durian

Teknik penyusuan dilakukan dengan menggabungkan dua jenis tanaman hidup, dimana batang atas dan batang bawah masih sama-sama menempel perakarannya. Keberhasilan teknis penyusuan ini lebih tinggi dibanding dua teknik di atas.
Kriteria menentukan batang bawah dan batang atas tidak berbeda jauh dengan dua teknik di atas. Hanya saja ukuran batang untuk teknik penyusuan kurang lebih berdiameter 0,6 cm, tinggi 45 cm biasanya bibit berumur satu tahun.

Cara Melakukan Penyusuan Pada Durian

  1. Sayat kedua tanaman baik bibit batang bawah maupun cabang calon batang atas dengan ukuran sama dan empulur tidak ikut tersayat.
  2. Tempelkan kedua sayatan tersebut, harus menutupi satu sama lain, sehingga tidak ada bagian terbuka. Oleh karena itu, ukuran sayatan sebaiknya tidak terlalu besar.
  3. Ikat susuan tersebut, usahakan air hujan tidak masuk ke dalam susuan, karena dapat menimbulkan serangan patogen.
  4. Ikat polibag bibit batang bawah pada salah satu cabang tanaman batang atas agar tidak jatuh.
  5. Siram media bibit batang bawah setiap hari. Lakukan pengontrolan pada ikatan susuan tersebut.
  6. Setelah berumur 2 bulan bekas tempelan mengembang, menandakan teknik perbanyakan tersebut berhasil.
  7. Potong bibit batang bawah 1 cm di atas balutan atau tempelan. Seminggu kemudian, potong batang atas di bawah balutan atau tempelan.
  8. Olesi bekas potongan tersebut dengan fungisida agar tidak terinfeksi cendawan.

ARTIKEL POPULER