EFEKTIFITAS PEMAKAIAN PESTISIDA

Pestisida kimiawi hingga saat ini masih dianggap sebagai satu-satunya senjata pamungkas oleh para pelaku budidaya untuk menghadapi serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) karena kompleksnya permasalahan-permasalahan yang sering dijumpai di lapangan.

BAGAIMANA MENGGUNAKAN PESTISIDA SECARA EFEKTIF?

Para pemakai pestisida, sekalipun sudah sangat akrab dengan pestisida, bahkan tingkat ketergantungannya sangat tinggi, di lapangan masih banyak dijumpai kesalahan-kesalahan pemakaian pestisida. Karena pengetahuan mereka tentang pestisida masih sangat kurang.

Penggunaan pestisida harus seefisien dan seefektif mungkin, agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin karena seperti kita ketahui harga pestisida sangat mahal di pasaran. Di samping itu, penggunaan tidak tepat dapat berdampak negatif bagi manusia, karena pestisida mengandung bahan aktif yang berbahaya bagi kesehatan, dapat menyebabkan keracunan pestisida yang berujung pada kematian, untuk itu penggunaan pestisida harus terukur. Lebih dari itu, pemakaian pestisida secara berlebihan juga menyebabkan hama penyakit menjadi kebal terhadap bahan aktif tertentu sehingga menyebabkan kesulitan dalam pengendalian hama penyakit tanaman. Sebagai petani, ada hal-hal yang perlu diketahui untuk menghemat pemakaian pestisida terutama berkaitan dengan penekanan biaya produksi, diantaranya :

Pilih Jenis Pestisida Tepat Sasaran




Ketahuilah terlebih dahulu OPT yang sedang menyerang tanaman, karena jenis dan cara OPT merusak tanaman sangat menentukan jenis formulasi dan cara kerja pestisida yang sebaiknya dipilih. Disarankan menggunakan pestisida berspektrum sempit.

Kenali Bahan Aktif Pestisida

Pilihlah pestisida paling murah. Satu bahan aktif pestisida mempunyai merk dagang yang beraneka ragam dan harga yang berbeda-beda, padahal fungsinya sama. Kenali bahan aktif dan dosis pemakaian yang tertera pada kemasan.

Berikut ini cara memilih dua merk dagang pestisida berbahan aktif sama dengan dosis dan harga yang berbeda. Misal :

Pestisida A : Harga Rp. 200.000 dosis 2ml/lt kemasan 100ml
Pestisida B : Harga Rp. 230.000 dosis 1,5ml/lt kemasam 100ml

Cara memilih :

Harga pestisida A per ml adalah Rp. 2000
Harga pestisida B per ml adalah Rp. 2300

Kalau kita menggunakan sprayer berkapasitas 25 lt, berarti :

Pestisida A : 2ml x 25 x Rp. 2000 = Rp. 100.000
Pestisida B : 1,5ml x 25 x Rp. 2300 = Rp. 86.250

Jadi, harga Pestisida B lebih murah daripada harga pestisida A karena dosisnya lebih rendah, meskipun sekilas tampak lebih mahal pestisida B (Rp. 230.000) daripada pestisida A (Rp. 200.000).

Pencegahan Kekebalan

Penyemprotan pestisida harus dilakukan berseling baik bahan aktif maupun cara kerjanya, jangan menggunakan bahan aktif pestisida yang sama secara berturut-turut karena akan menimbulkan kekebalan pada OPT. Gantilah bahan aktif pestisida setiap kali penyemprotan pestisida.

Gunakan Dosis Yang Tepat

Dosis/konsentrasi pemakaian pestisida dapat dilihat pada kemasan dari merk pestisida yang digunakan, gunakan dosis terendah terlebih dahulu kemudian tingkatkan sesuai dengan umur tanaman dan perkembangan di lapangan. Untuk menghemat biaya produksi gunakan gelas ukur atau takaran yang tepat. Jangan meningkatkan dosis yang lebih tinggi dari petunjuk di kemasan pestisida karena tidak akan meningkatkan efektifitas pengendalian tetapi justru dapat merusak dan meracuni tanaman, dan bahkan akan mempertinggi tingkat kekebalan OPT terhadap bahan aktif pestisida. Jika hama penyakit tanaman tidak terkendali baru tingkatkan secara perlahan dan terukur dan ganti bahan aktif yang berbeda (bukan merk dagang yang berbeda). Sekalipun melakukan peningkatan dosis/konsentrasi, penyemprotan pestisida harus dilakukan secara berseling (penggunaan bahan aktif yang berbeda-beda setiap kali melakukan penyemprotan).

Waktu Aplikasi Pestisida yang Tepat

Waktu yang baik untuk penyemprotan pestisida adalah pagi dan sore hari. Hindari sinar matahari terik dan cuaca mendung agar penyemprotan pestisida lebih efektif.

ARTIKEL POPULER