Tingkat serangan hama ulat bulu sangat tinggi, bahkan jika populasi pada tanaman terserang tinggi, tanaman seperti meranggas tidak memiliki satu helai daunpun, hanya tersisa tulang daun dan ranting saja. Bahkan dalam waktu singkat, hanya semalam saja, serangan ulat mampu menghabisi seluruh daun tanaman. Apabila jumlah daun tidak mencukupi kebutuhan ulat, ulat bulu akan turun dari pohon untuk mencari makanan. Jika lokasi tanaman terserang dekat dengan pemukiman, atau mungkin di depan rumah kita, maka ulat bisa masuk ke dalam rumah dengan jumlah yang tidak sedikit.
Serangan parah biasanya terjadi saat musim kemarau tiba. Pada musim ini, ngengat terangsang berkembangbiak dengan tingkat populasi sangat tinggi, sehingga serangan ulat bulu seringkali melampaui ambang ekonomi. Meskipun bersifat polifag, hama ulat ini jarang ditemukan pada tanaman berbatang lunak maupun rerumputan. Ulat bulu lebih banyak menyerang pepohonan dan tanaman menyemak berkayu.
Klasifikasi Ulat Bulu Lymantriidae
Kingdom : AnimaliaPhylum : Arthropoda
Class : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Superfamily : Noctuidae
Family : Lymantriidae
Lymantriidae memiliki banyak spesies, bahkan mencapai 2500 spesies. Namun organismepengganggu yang banyak dijumpai adalah Orgyia postica, Dasychira inclusa, D. mendosa, D. pennatula, Psalis pennatula, Laelia suffusa, Euproctis virguncula, dll.
Siklus Hidup Ulat Bulu Lymantriidae
Gejala Serangan Ulat Bulu Lymantriidae
Ulat menyerang daun tanaman dengan meninggalkan tanda bergerigi pada tepi daun akibat gigitan ulat. Namun, jika serangan tinggi daun tanaman dimakan sampai tidak tersisa sedikitpun, tinggal tulangnya saja.Pengendalian Ulat Bulu Lymantriidae
Ulat Bulu Lymantriidae dapat dikendalikan dengan beberapa cara tergantung dari tingkat serangan terhadap tanaman. Pengendalian dapat dilakukan secara teknis, mekanis maupun kimiawi. Pengendalian teknis terutama bertujuan untuk mencegah atau mengurangi serangan tinggi. Sedangkan jika populasi ulat bulu sangat tinggi dengan serangan telah melebihi ambang ekonomi, maka perlu dilakukan penyemprotan pestisida untuk mengurangi resiko kegagalan produksi.1. Pengendalian Secara Teknis
Seperti halnya saat mengendalian hama ulat lain, pengendalian ulat bulu untuk tanaman budidaya dilakukan dengan melakukan teknis budidaya yang benar, diantaranya menjaga sanitasi kebun, melakukan penggiliran tanaman, maupun dengan pengolahan tanah (pencangkulan dan penggaruan).2. Pengendalian Secara Mekanis
Secara manual, dilakukan penangkapan terhadap ulat, telur, maupun kepompong, lalu dimusnahkan. Cara ini lebih efektif dilakukan pada malam hari dengan menempatkan perangkap lampu di area penanaman untuk menjebak ngengat.3. Pengendalian Secara Kimiawi
Pengendalian ulat bulu secara kimiawi harus dilakukan secara tepat. Penggunaan pestisida yang melebihi dosis penggunaan justru dapat meningkatkan resistensi atau tingkat kekebalan ulat terhadap suatu jenis bahan aktif tertentu. Oleh sebab itulah, setiap kali melakukan penyemprotan pestisida harus dilakukan penggiliran bahan aktif. Tujuan dari penggantian bahan aktif pestisida ini adalah agar tingkat resistensi ulat bulu terhadap bahan aktif tertentu dapat diputus.Gunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, klorantraniliprol, profenofos, klorpirifos, tiodikarb, amamektin benzoat, metomil, kartophidroklorida, betasiflutrin, atau dimehipo sesuai petunjuk pada kemasan. Pilih beberapa bahan aktif tersebut untuk penyelingan saat penyemprotan. Lihat Petunjuk Aplikasi Pestisida dan Daftar Bahan Aktif Pestisida.