PUPUK KANDANG

Salah satu peran penting pupuk kandang bagi para petani selain menyuburkan tanah adalah dalam hal memperbaiki struktur tanah. Pupuk kandang merupakan salah satu jenis pupuk organik yang terbuat dari hasil fermentasi kotoran hewan.

Mengenal Pupuk Kandang

Hasil fermentasi kotoran hewan dapat berupa cairan (urine) maupun feses (kotoran padat). Baik kotoran cair maupun padat dari berbagai jenis hewan dapat kita manfaatkan sebagai pupuk kandang. Meskipun demikian, jumlah kotoran yang dihasilkan oleh masing-masing hewan ternak tidaklah sama. Tidak hanya itu, kandungan unsur haranya pun berbeda-beda. Jumlah dan kandungan unsur hara pada kotoran hewan ternak dalam satu jenis pun tidak sama, hal ini sangat tergantung pada jenis makanan maupun cara perawatan. Namun, sebagai seorang petani perbedaan tersebut tidaklah signifikan, sehingga tidak perlu mendapatkan perhatian serius karena selisih kandungan unsur hara dalam kotoran hewan ternak sangat tipis.

Kelebihan pupuk kandang salah satunya adalah mengandung unsur hara lengkap. Unsur hara lengkap ini sangat dibutuhkan tanaman untuk melangsungkan pertumbuhannya. Kandungan unsur hara lengkap pada pupuk kandang berupa unsur makro maupun mikro. Unsur makro merupakan unsur hara tanaman yang dibutuhkan dalam jumlah besar selama pertumbuhan tanaman, sedangkan unsur mikro hanyalah sedikit. Namun, meskipun unsur mikro dibutuhkan tanaman hanya sedikit, tetapi unsur ini mutlak harus tetap tersedia di dalam tanah. Sehingga pemanfaatan pupuk kandang sangatlah bagus di bidang pertanian karena kebutuhan tanaman akan unsur hara semuanya terpenuhi pada pupuk ini.

Meskipun pupuk kandang mengandung hara lengkap, tetapi kandungan unsur haranya dapat hilang karena disebabkan oleh penguapan tinggi, penyerapan, penyimpanan, maupun proses dekomposisi.
Pembuatan pupuk kandang pada lantai ubin dapat mengurangi hilangnya unsur hara akibat peyerapan, sedangkan kehilangan akibat penguapan dapat diminimalisir dengan pembuatan naungan dan meminimalkan pembalikkan pupuk ketika fermentasi sedang berlangsung.

Berdasarkan proses dekomposisinya, pupuk kandang dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu pupuk dingin dan pupuk panas. Pupuk dingin adalah pupuk yang terjadi karena selama proses dekomposisi atau penguraian oleh mikroorganisme berlangsung perlahan. Karena proses penguraian yang lambat sehingga pupuk ini tidak menimbulkan panas. Pupuk panas merupakan pupuk yang terjadi karena selama proses penguraian oleh mikroorganisme berlangsung dengan cepat, sehingga menimbulkan panas. Pupuk panas apabila diaplikasikan ke dalam tanah dalam keadaan belum matang (belum difermentasi) sangat berbahaya, karena dapat merusak tanaman bahkan menyebabkan kematian. Namun, meskipun pupuk kandang dingin tidak menyebabkan panas, pupuk ini harus tetap difermentasi terlebih dahulu sebelum digunakan agar mikroorganisme yang merugikan tanaman tidak berkembang biak dengan baik. Contoh pupuk kandang panas adalah pupuk dari kotoran ayam, bebek, kuda, dll. Contoh pupuk kandang dingin seperti pupuk dari kotoran kerbau, sapi, dll.

Manfaat Pupuk Kandang




- Mampu menyediakan unsur hara makro, baik makro primer maupun makro sekunder seperti Nitrogen (N), Phospor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Sulfur (S).
- Mampu menyediakan unsur hara mikro, seperti Besi (Fe), Molibdenum (Mo), Boron (B), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), dll.
- Memiliki daya ikat ion yang tinggi. Hal ini mampu mengefektifkan pemakaian pupuk anorgnaik yang ditambahkan. Kehilangan pupuk anorganik akibat pencucian oleh air hujan maupun penguapan ketika suhu tinggi dapat diminimalisir.
- Pupuk kandang mampu memperbaiki struktur tanah yang rusak akibat pengolahan lahan yang tidak berimbang, yaitu pemakaian pupuk anorganik dengan tidak diimbangi pupuk organik dan berlangsung dalam kurun waktu lama.

Pupuk Kandang Padat

Aplikasi pupuk kandang dalam dunia pertanian sangat perlu dilakukan oleh pelaku usahatani, mengingat penggunaan pupuk padat ini mampu memperbaiki struktur tanah rusak dan mengembalikan tingkat kesuburan tanah. Sebelum diaplikasikan ke dalam tanah, pupuk kandang harus difermentasi terlebih dahulu sampai matang. Secara fisik, pupuk padat yang telah matang terjadi perubahan warna, selain itu pupuk lebih kering, serta tidak berbau. Meskipun terkadang sulit membedakan pupuk dari kotoran kambing, karena secara fisik pupuk matang dan belum difermentasi tidak terlihat secara signifikan. Bagi para pemula tentu saja akan mengalami kesulitan.

Aplikasi pupuk kandang dapat dibenamkan ke dalam tanah maupun hanya pada larikan, tergantung tingkat kebutuhan petani dan daya beli mereka. Bagi para petani peternak kemungkinan tidak mengalami kendala biaya pembelian sehingga pemanfaatan pupuk kandang lebih optimal. Namun, bagi petani saja, biaya pembelian dan pengangkutan terkadang menjadi kendala utama, terlebih jika lokasi lahan dengan jalan agak jauh. Hal ini tentu saja mengakibatkan pembengkakan biaya produksi. Karena faktor inilah kebanyakan petani enggan menggunakan pupuk kandang untuk budidaya pertanian. Bahkan para petani sekaligus peternak terkadang juga enggan memanfaatkan pupuk kandang jika lokasi budidaya jauh dari jangkauan sarana transportasi. Padahal pemanfaatan pupuk kandang di dunia pertanian sangat penting sekali.

Pupuk Kandang Cair

Pupuk kandang jenis ini berupa cairan urine yang dikeluarkan oleh hewan ternak. Kandungan unsur hara nitrogen pada pupuk kandang cair lebih tinggi jika dibandingkan dengan pupuk padat, sehingga pada pupuk cair (urine) baunya sangat menyengat.
Aplikasi pupuk kandang cair juga harus difermentasi terlebih dahulu. Selain itu, cara aplikasinya juga harus diencerkan menggunakan air. Hal ini dilakukan agar terhindar dari plasmolisis dan mengurangi resiko kematian pada tanaman.
Panas yang tinggi akan mempercepat kehilangan unsur nitrogen dalam pupuk. Aplikasi yang baik dilakukan ketika cuaca lembab, sebaiknya pada sore hari. Selain panas sinar matahari, hujan dan kondisi banyak angin juga menyebabkan penguapan.
Kandungan nitrogen pada pupuk cair lebih mudah dan langsung diserap oleh tanaman jika dibandingkan dengan pupuk kandang padat. Meskipun peyerapannya hanya sebagian, sedangkan sebagiannya lagi masih harus diuraikan. Untuk itulah aplikasi pupuk cair kandang ini lebih efektif dilakukan setelah tanaman tumbuh dengan cara pengocoran.

ARTIKEL POPULER