MEMILIH BIBIT KELINCI

Memilih bibit kelinci untuk menjalankan kegiatan usaha budidaya kelinci harus dilakukan dengan cermat. Jangan sampai bibit yang akan digunakan sebagai indukan ternyata berasal dari keturunan yang tidak jelas atau bahkan dari keturunan yang tidak memenuhi standar. Dalam melakukan pemilihan calon bibit kelinci harus dilakukan seekor demi seekor. Kelinci yang akan digunakan sebagai bibit harus diseleksi dengan cermat. Kelinci tersebut harus jelas asal usulnya, biasanya bibit yang memiliki asal usul jelas berasal dari breeding farm yang dikelola dengan baik.

Bibit kelinci yang berkualitas pasti akan dijual dengan menyertakan sertifikat atau keterangan tentang kelahirannya. Keterangan yang lengkap bisa dijadikan sebagai pertimbangan terhadap kualitas kelinci dan kualitas breeder atau pembibit kelinci dalam mempertanggungjawabkan kualitas bibit kelinci yang dijualnya.

Terdapat bermacam-macam ras kelinci yang biasa dibudidayakan atau diternakkan. Setiap ras memiliki ciri dan karakter sendiri-sendiri yang akan menentukan tujuan dari kegiatan usaha budidaya atau ternak kelinci. Beberapa ras kelinci yang paling sering dipelihara sebagai ternak adalah ras kelinci penghasil wool, fur (bulu dan kulit), daging, daging dan kulit, serta ras kelinci yang dipelihara untuk ternak hias atau binatang kesayangan.

Ras kelinci yang biasa diperlihara dengan tujuan mendapatkan wool adalah kelinci Angora. Sementara itu, untuk menghasilkan fur, bisa dipelihara kelinci ras Silver. Kelinci ras Chinchilla atau Carolina biasa dibudidayakan untuk diambil dagingnya. Untuk pemeliharaan kelinci yang bertujuan mendapatkan daging dan kuli, pilihan yang paling tepat adalah ras New Zealand White atau Flemish Giant. Sedangkan sebagai kelinci hias atau binatang kesayangan, para hobi lebih suka memilih kelinci dari ras Polish, Lop, atau Nederland Dwarf.

Kelinci berkualitas biasanya disertai dengan surat silsilah keturunan dan tanda yang berupa tato sebagai bukti kemurnian genetiknya. Kelinci berkualitas ini biasanya didatangkan impor dari negara lain. Peternakan kelinci besar yang biasa melakukan kegiatan impor ini diantaranya adalah Hansen's Hopper dan Harvei Barki yang menyediakan kelinci-kelinci berkualitas seperti turunan-turunan bibit kelinci impor dari ARBA.

Bibit Kelinci Berkualitas




Bibit kelinci yang berkualitas adalah bibit kelinci yang memiliki produktifitas tingi, sehat, dan mampu menghasilkan anak dalam jumlah yang banyak. Usia bibit juga haru dalam berada dalam fase produktif, usahakan untuk mencari bibit yang muda, dengan ukuran sesuai dengan ukuran standar pada masing-masing ras.

Menggunakan bibit kelinci yang bekualitas akan meningkatkan efisiensi ekonomis dalam budidaya kelinci atau ternak kelinci. Selain itu, membeli bibit kelinci yang berkualitas juga memberi peluang yang lebih besar terhadap kepastian produksi. Memang, bibit kelinci yang berkualitas ini harganya relatif lebih mahal, tetapi jika produktifitasnya tinggi, hal ini tentu akan meningkatkan keuntungan yang besar dalam usaha budidaya kelinci atau ternak kelinci. Di bawah ini merupakan gambaran menggunakan bibit kelinci yang berkualitas.

  1. Resiko kematian lebih rendah, bahkan tidak jarang anakan dari bibit kelinci yang berkualitas ini bisa hidup semua sampai dewasa atau masa jual.
  2. Bibit kelinci yang berkualitas biasanya didapatkan dari peternak yang sudah berkualitas pula, sehingga peternak tersebut dapat memberikan informasi mengenai teknik dan tata cara pemeliharaan kelinci yang diproduksinya. Hal ini tentu akan mempermudah dalam tata laksana budidaya kelinci yang akan dilakukan.
  3. Biaya produksi dapat diperkirakan dengan mudah sesuai dengan estimasi yang dikehendaki, karena produktifitas bibit kelinci relatif bisa dijamin.
  4. Karena modal dan biaya produksi yang diperlukan dalam proses budidaya bisa diperhitungkan dengan lebih akurat, maka tingkat keuntungan juga dapat diperkirakan dengan lebih akurat. Sehingga akan berpengaruh dalam tata laksana budidaya kelinci yang bersangkutan.

ARTIKEL POPULER