Aki Basah
Yang dimaksud dengan aki basah adalah aki yang diisi elektrolit dan diberi muatan listrik penuh setelah aki tersebut selesai dirakit. Aki basah siap digunakan kapan saja, setiap saat dibutuhkan.Aki Kering
Yang dimaksud dengan aki kering adalah aki yang diberi muatan listrik penuh pada pelat-pelat positif dan negatif kemudi pelat-pelat tersebut dikeringkan. Setelah pelat dikeringkan baru aki dirakit. Aki kering akan siap digunakan setelah diisi elektrolit. Jika penyimpanan terlalu lama, maka aki kering juga memerlukan tambahan muatan listrik.Kapasitas Aki
Kapasitas aki merupakan muatan listrik yang dapat dihasilkan dengan melepas arus tetap hingga mencapai tegangan akhir. Satuan kapasitas aki dinyatakan dalam ampere hour (AH).Cara Merawat Aki
Lakukan pengontrolan secara rutin pada air aki, jangan sampai aki mengalami kekeringan karena air tidak pernah dikontrol. Jika terjadi kekeringan, maka aki akan cepat rusak. Itulah kunci utama dalam merawat aki. Sekali lagi, lakukan pengontrolan secara rutin. Air yang surut atau bahkan kosong, akan menyebabkan sel baterai di dalam aki cepat rusak.
Air aki lama kelamaan akan mengalami penyurutan atau penurunan dari batas ideal yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena sifat dasar air, pada saat terkena panas akan menguap. Sehingga dalam kurun waktu tertentu pasti akan terjadi penyusutan air aki hingga di bawah level. Oleh karena itu, pengecekan yang terarut sangat disarankan sehingga bisa diketahui apakah telah terjadi penyusutan air atau belum.
Lakukan pengisian jika air telah menyusut. Untuk melakukan pengisian, sebaiknya aki diambil terlebih dahulu, untuk memastikan batas ketinggian air saat pengisian. Pengisian harus sesuai dengan garis batas, jangan melebihi garis batas tersebut, karena dapat mengurangi sirkulasi dan berakibat menurunnya voltage. Air yang digunakan adalah air dalam kemasan berwarna biru yang merupakan air suling murni. Ingat, jangan gunakan air aki zuur, karena aki zuur hanya digunakan untuk pengisian aki baru, jika dipaksakan akan menyebabkan kerusakan.
Selain melakukan pengontrolan pada air aki, juga harus dilakukan pengontrolan pada sistem pengisian atau charging system. Jika pengisian tidak maksimal, maka aki akan menerima arus tidak konstan. Oleh karena itu, kabel pengisian juga harus dikontrol. Jangan sampai kabel pengisian tersebut terkelupas atau robek, bahkan tidak bersambungan.
Pengukuran atau pengecekan pada aki dilakukan menggunakan alat yang disebut avometer. Kaki merah pada avometer dihubungkan ke muatan (+) pada aki, sedangkan kaki hitam pada avometer dihubungkan ke masa atau muatan (-) pada aki. Jika hasil pengukuran tersebut menunjukkan angka di bawah 12 volt, berarti pengisian pada aki tidak maksimal atau sudah melemah.
Jika akan melepas sambungan pada aki, maka lepaskan kabel (-) terlebih dahulu baru kabel (+). Namun, saat melakukan pemasangan harus kabel (+) terlebih dahulu baru kabel (-).
Demikian informasi yang dapat kami sajikan, semoga artikel Cara Merawat Aki dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terima kasih atas kunjungannya, salam Tanijogonegoro.