Jika Anda masuk dalam kategori yang demikian itu, saya yakin, sampai anak-anak Anda tua sekalipun, maka usaha bisnis yang telah direncanakan tidak akan pernah berjalan. Lalu, bagaimana harus menyikapi hal-hal tersebut di atas? Studi kelayakan penting dalam sebuah aktivitas usaha bisnis, tetapi sebagai calon pengusaha, buatlah studi kelayakan seadanya saja, bilamana perlu tidak usah ditulis dalam catatan-catatan yang njelimet, tetapi tulislah study kelayakan Anda dalam sebuah imajinasi. Faktor modal juga menjadi hal yang penting dalam aktivitas usaha bisnis, namun jika Anda mempertimbangkan hal ini, maka hanya seorang pemilik modallah yang memiliki peluang untuk berkembang. Dan jika Anda tidak memiliki modal, maka Anda tidak akan pernah menjalankan aktivitas usaha bisnis tersebut. Lalu bagaimana Anda mendapatkan modal untuk memulai usaha bisnis? Jika Anda tidak memiliki modal sama sekali, paling tidak Anda masih memiliki keberanian dan keyakinan untuk memulai. Itulah modal awal dalam memulai suatu usaha bisis. Untuk faktor persaingan, coba Anda bayangkan usaha apa yang tidak memiliki persaingan. Usaha yang sama sekali masih baru pun jika nantinya berjalan dan berkembang pasti akan menciptakan sebuah persaingan. Jadi sebagai seorang pengusaha, kenapa mesti takut dengan persaingan. Hadapi segala bentuk persaingan dengan totalitas Anda. Faktor teknis dan pemasaran juga tidak usah dipikir terlalu dalam. Anda secara perlahan akan memahami secara teknis dan secara perlahan pulan akan mengenal pasar. Konsep perencanaan perlu, tapi buatlah seadanya.
Masih ingat, bagaimana pidato Ir. Soekarno dalam sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai yang merupakan embrio lahirnya Pancasila, "Maaf, PT Zimukyokutyoo! Berdirilah saya punya buku, kalau saya membaca tuan punya surat, yang minta kepada kita supaya dirancangkan sampai jelimet hal ini dan itu dahulu semuanya! Kalau benar semua hal ini harus diselesaikan lebih dulu, sampai jelimet, maka saya tidak akan mengalami Indonesia Merdeka, tuan tidak akan mengalami Indonesia Merdeka, kita semuanya tidak akan mengalami Indonesia Merdeka, sampai di lobang kubur!"
Untuk mempermudah logika berpikir di atas, mari kita kembali jauh ke belakang ketika kita baru pertama kali terlahir di alam semesta ini. Ya, ketika manusia baru dilahirkan, bayangkan bayi yang baru lahir. Apa yang dia lakukan? Mencari uang kah? Atau mencari makan kah? Atau mungkin meniti karier kah? Ternyata semua itu tidak, sama sekali tidak! Bayi terlahir pertama kali yang ia lakukan sebagai mahluk alamiah dan manusiawi adalah mempertahankan hidup untuk kemudian mengembangkannya melalui sebuah aktivitas. Anda tahu aktivitas yang dilakukan oleh bayi? Menangis sambil meronta, hanya itu. Tahukah bahwa itu merupakan aktivitas terkecil manusia? Dengan aktivitasnya yang sangat sederhana, Tuhan memberikan hidup dan mengembangkan kehidupannya, bisa melalui orang tua kandungnya, atau melalui orang lain, yaitu dengan mencukupkan rizkinya. Itulah prinsip dasar dalam memulai dan menjalankan usaha bisnis Anda.
Lakukan aktivitas sekecil apapun, sebisa dan semampu Anda, hilangkan orientasi yang tidak perlu. Jika Anda menunjukkan totalitas dan konsistensi dalam berkativitas dalam sejarah atau kehidupan, maka Tuhan akan membukakan ruang dan jalan bagi Anda. Ingatlah kita bukan orang-orang bermodal, kita bukan orang-orang yang cukup pintar, tetapi kita adalah orang yang memiliki keberanian, rasa percaya diri dan keyakinan tinggi untuk meraih keberhasilan.
Demikian informasi ini kami sajikan tentang Memulai Dan Menjalankan Usaha Bisnis Dalam Perspektif Aktivitas Kehidupan, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terima kasih atas kunjungannya. Salam SUKSES!