SEJARAH SINGKAT DIENG PLATEAU DAN WONOSOBO
Dieng Plateau merupakan sebuah penggunungan di sekitar lereng Dieng Kabupaten Wonosobo, salah satu kabupaten yang terletak di propinsi Jawa Tengah. Ribuan tahun yang silam, kota ini 'disaba' (dimasuki) oleh orang-orang Keling (India) untuk memindahkan kekuasaanya ke Pulau Jawa tepatnya di Pegunungan Dieng. Orang-orang Keling ini disimbolkan dalam diri Sang Hyang Jagadnata yaitu sosok dewa penguasa kerajaan Jambudwipa di Himalaya. Mereka memindahkan kekuasaanya ke Dataran tinggi Dieng karena diserbu oleh pengembara Hun dari padang rumput Eurasia serta sebaran pengaruh Helenisasi dari Yunani dan Romawi yaitu pengelanaan Iskandar Zulkarnain (Alexander The Great). Salah satu keturunan tokoh Sang Hyang Jagadnata bernama Ajisaka pertama kali datang ke Pulau Jawa telah memilih untuk bertapa di Pegunungan Dieng (Ardi Hyang).MATA AIR PERADABAN DIENG PLATEAU WONOSOBO
Menurut KH. A. Kholiq Arif (Bupati Wonosobo saat ini) dalam bukunya yang berjudul "Mata Air Peradaban Dua Millenium Wonosobo", awal wangsa-wangsa Jawa muncul adalah di daerah sekitar Dieng (Wonosobo) yaitu Kerajaan Kalingga dengan wilayah kekuasaanya membentang di pesisir utara Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Setelah itu disusul munculnya dinasti Sanjaya-Syailendra (Kerajaan Mataram I) yang menggantikan Kerajaan Kalingga. Kerajaan Kalingga di Jawa ini kemungkinan merupakan kelanjutan dari Kalingga di India (Kalingga = Kaling/Holing menjadi nama kerajaan yakni Kalingga di wilayah sekitar Kashmir yang pernah diinvasi oleh Dinasti Gupta). Bukti munculnya wangsa-wangsa terutama Sanjaya-Syailendra ditandai adanya beberapa prasasti dan candi-candi besar di jawa seperti Candi Dieng, Kalasan, Borobudur, Gedung Songo, Baka, dll. Dari kesekian candi-candi yang tersebar di Jawa Tengah tersebut, candi dieng lah yang memiliki pengaruh gaya arsitektur yang sangat kuat dengan gaya Gupta dan Caluknya (India Selatan). Lebih lanjut menurut Beliau, posisi strategis Dieng dan Wonosobo membuktikan bahwa wilayah ini memiliki peran yang sangat besar yang menentukan arah dan perkembangan konstelasi historis Jawa bahkan Nusantara. Maka dikatakannya "Dari Wonosobolah sesungguhnya 'mata air' peradaban Nusantara itu bersumber dan terus mengalir".WISATA DIENG PLATEAU
Dieng merupakan salah satu obyek wisata nuansa pegunungan di Jawa Tengah yang memiliki ketinggian tempat sekitar 2.000 mdpl, pegunungan dieng memiliki beberapa kepunden kawah sehingga dikatakan sebagai gunung api raksasa. Dieng yang merupakan kawasan vulkanik aktif ini memiliki suhu udara berkisar 15—20°C pada waktu siang hari dan 10°C pada malam hari. Daerah dingin kawasan dieng plateau menjadi momok bagi warga setempat setiap kali muncul embun beku terutama di pagi hari. Embun beku di dieng plateau ini sering terjadi pada musim kemarau dengan suhu udara mencapai hingga 0°C. Areal pertanian hancur akibat datangnya embun beku, warga sekitar menyebutnya sebagai 'bun upas' (embun racun).
Kawasan wisata Dieng Plateau memiliki kawasan pegunungan eksotik yang sangat indah. Terletak di desa Sembungan dengan ketinggian tempat 2.350 mdpl. Kawasan wisata di Dieng ini dinamakan Si Kunir. Si Kunir menjadi primadona wisata kompleks Dieng Plateau, karena dari ketinggian inilah wisatawan dapat menikmati keindahan sunrise di pagi hari bagaikan di atas awan. Oleh karenanya obyek wisata si kunir Dieng Plateu terkenal dengan istilah bumi kahyangan atau negeri di atas awan. Untuk dapat menikmati keindahan sunrise di si kunir Dieng Plateau, perjalanan menuju puncak wisata dilakukan dini hari.