Pemberian Pakan Alami dan Pakan Buatan Pada Benih Ikan Gurami
Setelah menetas, larva masih bisa bertahan hidup dari cadangan kuning telur yang menempel pada tubuhnya hingga berumur kurang lebih satu minggu. Setelah itu, larva perlu mendapatkan pakan tambahan untuk menopang pertumbuhannya. Pakan tambahan yang paling sesuai dengan ukuran bukaan multnya yang masih kecil adalah pakan alami, baik berupa Moina maupun Daphnia. Pemberian pakan alami sebanyak 100-200 persen dari total bobot benih. Selain pakan alami, dapat juga diberikan pakan tambahan berupa pakan buatan. Jika diberikan pakan buatan, maka komposisi pakannya adalah 75% pakan alami dan 25% pakan tambahan. Pakan tambahan harus diberikan dalam bentuk tepung yang sangat halus.Vaksinasi Pada Benih Atau Larva Ikan Gurami
Vaksinasi diberikan setelah larva berumur lebih dari dua minggu. Jenis vaksin yang diberikan misalnya Septicaemia haemorrhagica untuk menanggulangi penyakit bercak merah akibat infeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Pemberian vaksin dilakukan dengan merendam benih dalam larutan selama 30 menit. Konsentrasi larutan 1 ml per 10 liter air. Vaksinasi tersebut mampu memberikan kekebalan selama empat bulan.Gunakan Sumber Air Bersih Dan Sehat Selama Pemeliharaan Benih
Sistem Aerasi
Aerasi bertujuan untuk menambahkan oksegen terlarut ke dalam baskom atau wadah pemeliharaan. Perlu diingat, bahwa larva atau benih ikan gurami yang baru menetas sangat rentan terhadap kekurangan oksigen. Oleh karena itu, diperlukan sistem areasi yang baik. Sistem aerasi bisa dilakukan dengan memasang aerator ke dalam baskom atau wadah pemeliharaan. Aerator hanya diaktifkan pada kondisi-kondisi tertentu, misalnya menjelang matahari terbit atau pada saat cuaca mendung. Hal ini perlu diperhatikan mengingat larva atau benih ikan gurami juga rentan dengan pemberian oksigen yang berlebihan.Pemberian Naungan Atau Atap Pada Tempat Pemeliharaan
Faktor cuaca sangat mempengaruhi tingkat kehidupan (survival rate) larva atau benih ikan gurami, apalagi jika terjadi fluktuasi sangat tajam sehingga membahayakan kehidupan benih. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi perubahan cuaca tersebut, benih perlu dipelihara pada tempat beratap.Perlu diketahui, bahwa suhu tubuh ikan akan selalu menyesuaikan suhu perairan disekitarnya, yaitu sekitar 5°C lebih tinggi. Kemampuan ikan menyesuaikan suhu tubuhnya dengan perairan disekitarnya juga tidak lebih dari 5°C. Apabila terjadi perubahan suhu perairan di atas 5°C, ikan sudah tidak mampu lagi menyesuaikan suhu tubuhnya. Dengan demikian, perubahan suhu perairan yang terlalu tinggi dapat membahayakan keselamatan ikan.
Fungsi lain pemasangan atap juga untuk menghindari jatuhnya air hujan langsung ke permukaan air tempat pemeliharaan benih. Larva ikan gurami idealnya berada di lapisan atas air. Sementara jatuhnya air hujan ke permukaan air akan menghalangi pergerakan larva ke lapisan atas air. Oleh karena itu, dengan pemeliharaan di tempat beratap, dapat menghindari stress pada larva akibat tidak mampu berenang ke lapisan atas pada saat musim hujan.