Klasifikasi Mahkota Dewa
Divisi : SpermatopytaSub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Thymalaeales
Famili : Ttymelaeaceae
Genus : Phaleria
Spesies : Phaleria macrocarpa
Kandungan Mahkota Dewa
Daun mahkota dewa mengandung senyawa kimia, antara lain antihistamin, saponin, dan polifenol (lignan). Sementara kulit buah mahkota dewa mengandung senyawa kimia, antara lain alkaloid, saponin, dan flavonoid. Sedangkan pada daging buahnya mengandung beberapa senyawa kimia, antara lain alkaloid, tanin, flavonoid, fenol, saponin, lignan, minyak atsiri, dan sterol. Sedangkan biji buah mahkota dewa merupakan bagian yang paling beracun.Dari beberapa senyawa kimia tersebut, yang termasuk dalam zat-zat aktif adalah alkaloid, merupakan senyawa organik yang memiliki sifat detoksifikasi, sehingga bisa dimanfaatkan untuk menetralisir racun dalam tubuh. Saponin, yang merupakan fitonutrien bermanfaat sebagai antibakteri dan antivirus, meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas terutama pada laki-laki, mengurangi kadar gula dalam darah, serta mengurangi resiko penggumpalan darah. Flavonoid berperan dalam melancarkan peredaran darah dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mungurangi timbunan lemak pada dinding-dinding pembuluh darah dan mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah, mengandung senyawa antiinflamasi atau antiperadangan, mengurangi rasa sakit jika terjadi perdarahan dan pembengkakan, dan berfungsi sebagai antioksidan. Dengan peran tersebut, flavonoid yang terdapat pada mahkota dewa dapat berfungsi sebagai obat tradisional untuk mengurangi resiko serangan penyakit jantung. Polifenol berfungsi sebagai antihistamin atau antialergi.
Khasiat Mahkota Dewa Sebagai Obat Tradisional
Sebagai obat tradisional, tanaman mahkota dewa sudah cukup lama dikenal dan diketahui khasiatnya. Bahkan para bangsawan jawa pada masa lalu, mengandalkan khasiat mahkota dewa sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Khasiat mahkota dewa sebagai obat tradisional telah dibuktikan secara empiris maupun melalaui berbagai penelitian ilmiah.
Ekstrak daging buah mahkota dewa dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional antihistamin, antialergi, dapat menurunkan kadar gula dalam darah, menurunkan kadar asam urat, berperan sebagai antioksidan, dan bersifat sitotoksik terhadap sel kanker rahim.
Dalam penelitiannya, Dra. Lucie Widowati dari Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, mengemukakan bahwa biji buah mahkota dewa sangat beracun, sementara daging buahnya tidak beracun. Buah mahkota dewa bersifat sitotoksik terhadap sel kanker rahim dan leukemia. Bersifat antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas dalam tubuh.
Sebagai obat tradisional, mahkota dewa memiliki peran yang signifikan dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit. Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan obat tradisional ini antara lain kanker dan tumor, diabetus melitus atau kencing manis, hipertensi atau tekanan darah tinggi, hepatitis atau radang pada hati, reumatik, asam urat, eksim dan penyakit kulit lain, penyakit jantung, serta gangguan pada ginjal.
Selain beberapa penyakit tersebut, buah mahkota dewa juga disebut-sebut mampu menghambat virus flu burung atau yang dikenal dengan AI. Hal tersebut tidak lepas dari peran zat saponin yang terdapat pada mahkota dewa. Seperti diketahui, bahwa saponin berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan vitalitas, sehingga dapat berperan sebagai antibakteri dan antivirus. Senyawa saponin dapat diperoleh dengan cara penyulingan buah mahkota dewa.
Demikian informasi terbaik yang dapat kami sajikan, semoga artikel Kandungan Dan Manfaat Mahkota Dewa Sebagai Obat Tradisional, bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terima kasih atas kunjungannya, salam Tanijogonegoro.